Top Menu

Sunday 27 December 2009

EFEK RUMAH KACA

Efek Rumah Kaca adalah band indie yang berasal dari Jakarta. Terdiri dari Cholil Mahmud (vokal, gitar), Adrian Yunan Faisal (vokal latar, bass), Akbar Bagus Sudibyo (drum, vokal latar).
Grup musik ini dibentuk pada tahun 2001. Setelah mengalami beberapa kali perubahan personil, akhirnya mereka memantapkan diri mereka dengan formasi band tiga orang. Sebelumnya, band ini bernama Hush. Nama ini kemudian diganti menjadi Superego, lalu berubah lagi pada tahun 2005 menjadi Efek Rumah Kaca (diambil dari salah satu judul lagu mereka).
Banyak yang menyebutkan bahwa warna musik Efek Rumah Kaca tergolong dalam post-rock, bahkan adapula yang menyebutkan shoegaze sebagai warna musik mereka.
Tetapi, Efek Rumah Kaca dengan mantap menyebutkan bahwa warna musik mereka adalah pop, karena mereka merasa tidak menggunakan banyak distorsi dalam lagu-lagu mereka seperti selayaknya musik rock. Mulai Januari 2009, mereka dipercaya untuk mengisi rubrik khusus seputar pemilu di surat kabar Kompas setiap hari Sabtu.
Banyak ulasan yang mengatakan bahwa Efek Rumah Kaca sangat sensasional. Karya mereka dipercaya sangat laris manis dan jadwal pentas pun semakin padat.Ini karena Efek Rumah Kaca menawarkan sesuatu yang sangat berbeda.
Lirik mereka mulai dari masalah gay, polusi, pemanasan global, perjuangan aktivis Munir hingga larisnya lagu pop melayu di Indonesia jadi perhatian mereka. Dengar saja lagu 'Cinta Melulu' yang dibalut nada ceria dengan tempo yang sangat pas.
Lagu ini merajalela di banyak radio sejak beberapa bulan lalu. Lagu 'Jatuh Cinta itu Biasa Saja' sangat membuat penasaran. Syair yang sangat sastra dengan musik mellow terdengar cocok memanjakan telinga. Nuansa indie yang kental terdapat di semua lagu-lagu mereka.

Taken From :



  • http://www.inilah.com/


  • 0 comments:

    Post a Comment