Top Menu

Friday 22 January 2010

SIKSA KUBUR

Siksakubur pertama kali di bentuk pada 6 Juli 1996. Dengan Line up antara lain Andyan Gorust (Drums) - Ade Godel (Gitar/ Voc) - Mbenk (Gitar) dan Burgenk (Bass).
Nama Siksakubur ini diambil dari band yang menjadi tolak ukur mereka dalam bermusik yaitu SEPULTURA yang berarti kuburan band. Mereka memulai debut nya dari event-event UNDERGROUND dan mulai menarik perhatian para Pecinta musik DEATH METAL.
Pada bulan juli hingga september tahun 1996 SIKSAKUBUR mulai masuk studio rekaman yang bernama K-studio yang mengemas 9 lagu yang dituangkan dalam sebuah album yang bernama "THE CARNAGE" yang dirilis dan didistribusikan oleh EXTREME SOUL PRODUCTION dalam sebuah kaset & CD. Album ini mendapat tanggapan yang positif dari kalangan UNDERGROUND khususnya album ini terjual 1000 keping CD & 500 copy kaset, walaupun kualitas dari album ini sangat kurang dikarenakan minimnya perlengkapan studio rekaman.
Sukses dengan album pertamanya bulan November 2001 SIKSAKUBUR merekam 9 lagu dan disertakan sebuah (intro) yang dituangkan kedalam album kedua "BACK TO VENGEANCE" yang didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam sebuah format kaset, penjualan album ini termasuk fantastis dalam kurun waktu 1 bulan telah terjual 750 copy kaset walaupun hasil rekaman inipun masih kurang sempurna tapi lebih baik dari album pertama.
SIKSAKUBUR mulai merambah event-event di Indonesia khususnya dipulau jawa hingga bali, Kalimantan, Sulawesi & Kota Lainnya.
Formasi album THE CARNAGE and BACK TO VENGEANCE adalah Japra (vocal), Andyan gorust (Drum), Ade godel (gitar), Burgenk (Bass) tapi setelah album kedua dirilis ADE GODEL mengundurkan diri dari SIKSAKUBUR karena tidak bisa membagi waktunya dengan band, disusul dengan BURGENK yang mengundurkan diri dari band karena harus melanjutkan study keluar negeri.
Posisi ini di gantikan oleh Andre yang juga gitaris REVITOL dan Yudhi bebek ex- AUTHORITY, dengan formasi ini SIKSAKUBUR mengeluarkan album ke tiga yang bertitel "EYE CRY" dan album ini dirilis dan didistribusikan oleh ROTTREVORE records dalam format CD dan KASET. Pada bulan juli tahun 2005 SIKSAKUBUR menjadi headline pada sebuah event metal di singapura.
Album THE CARNAGE dan BACK TO VENGEANCE akhirnya dirilis oleh FROM BEYOND records (Belanda) ini adalah sub label dari DISPLASEDrec yang merupakan salah satu label METAL besar di amerika album ini dikemas kedalam bentuk CD yang didistribusikan Bukan hanya di ASIA tapi benua EROPA dan AMERIKA. Setelah lebih dari 10 thn berkiprah di Blantika musik metal Indonesia SIKSAKUBUR telah merilis 4 Album yaitu THE CARNAGE, BACK TO VENGEANCE, EYE CRY dan PODIUM yang juga merupakan album terakhir dari drummer sekaligus pendiri SIKSAKUBUR yaitu ANDYAN GORUST.
Namun setelah mengalami masa2 sulit dan masa pencarian pemain drum, akhirnya SIKSAKUBUR mendapatkan drummer baru yaitu PRAMA [ex- ALEXANDER, LAST SUFFER] . Namun masalah belum selesai, YUDI BEBEK pun mengundurkan diri karena masalah pekerjaan, namun EWIN (Ex Bloody Gore/C.O.B/Extracensory) langsung menggantikannya dan SIKSAKUBUR pun siap untuk kembali dengan formasi baru ini.

Taken From :



  • http://www.inilah.com/
  • Thursday 14 January 2010

    WHITE SHOES & THE COUPLES COMPANY

    Pada bulan Agustus 2002, di sebuah kampus bernama IKJ, Cikini, Jakarta Pusat, dua kekasih dari fakultas seni, Rio dan Sari memutuskan untuk membentuk sebuah band bersama-sama dengan teman mereka di kampus yang bernama Saleh.
    Ini adalah formasi pertama White Shoes & The Couples Company, yang menampilkan Sari dalam vokal & violin, Rio pada gitar dan Saleh pada gitar melodi. Mereka bertiga melakukan debut pertama mereka dalam formasi ini di sebuah acara kampus.
    Namun, formasi trio menyimpang dari rencana awal dimana mereka benar-benar Sari dan Rio karena sepasang suami istri dari fakultas musik IKJ meminta untuk bergabung yang tak lain adalah pasangan adalah Ricky Surya Virgana & Mela Virgana.
    Namun waktu menjadi kendala untuk bertemu karena mereka terlalu sibuk kuliah dan berlatih untuk orkestra. Beberapa bulan kemudian, Ricky dan Mela bergabung dengan White Shoes & The Couples Company dan Ricky menempati posisi Bass dan cello sedangkan Mela pada biola, keyboard dan piano. Lagu pertama White Shoes & The Couples Company adalah "Runaway Song" yang ditulis oleh Sari & Rio. Yang berikutnya adalah "Windu & Defrina", diikuti "Sunday Memory Lane" dan "Nothing To Fear".
    Pada awalnya, White Shoes & The Couples Company tidak memiliki drummer. Dengan demikian, Ricky memulai mencari seorang teman di fakultas yaitu John Navid aka Lau Kun Sin untuk posisi drummer tambahan untuk bermain di salah satu acara di BB's Bar Menteng. karena sesuai dengan kebutuhan, John akhirnya menjadi drumer tetap pada tahun 2004. Dengan demikian, ini adalah formasi "White Shoes & The Couples Company" yang paling solid.
    White Shoes & The Couples Company merekam album debut mereka yang terdiri dari 11 lagu di bawah Aksara Records, indie label rekaman yang berbasis di Jakarta. Pada Agustus 2005, album ini dirilis oleh Aksara Records dan didistribusikan oleh Universal Music Indonesia di Indonesia. Album ini telah terjual lebih dari 15.000 kopi, dan hal itu merupakan langkah besar untuk sebuah band indie.
    Pada tahun yang sama, White Shoes & The Couples Company telah menyumbang satu lagu dalam pembuatan Soundtrack sebuah film layar lebar berjudul "Janji Joni" yang diproduksi oleh Kalyana Shira Films.

    Taken From :



  • http://www.inilah.com/
  • Tips Agar Foto Kamera Ponsel Berkualitas

    Kriteria foto yang bagus berbeda-beda. Namun ada 4 hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan foto yang baik, pencahayaan, komposisi, sudut pandang dan momen.
    “Tidak pernah ada satu setting universal untuk setiap pengambilan gambar, karena setiap kali memotret ada pencermatan tertentu untuk menghasilkan gambar terbaik,” ujar Pakar Fotografi Kompas Arbain Rambey dalam diskusi The Art of Photografi yang diselenggarakan FKUI akhir pekan lalu.
    Pencahayaan memainkan peran penting dalam sebuah gambar. Arah datang dan jatuhnya cahaya terhadap benda akan menimbulkan bayangan yang sebagian besar akan merusak hasil foto. Hal itu boleh dilakukan jika fotografer ingin mendapatkan sebuah hasil foto yang di luar kebiasaan.
    Cahaya alam paling baik untuk pemotretan pada pukul 10.00 dan 16.00, karena arah datangnya sinar matahari langsung membentuk mahkota di kepala manusia yang menjadi obyek. Apalagi jika ingin memotret pemandangan maka akan sangat dibutuhkan sinar matahari.
    Sedangkan cahaya buatan dapat direkayasa oleh manusia dengan sifat ‘WYSWYG’ atau what you see is what you get. Cahaya buatan relatif mudah dikendalikan karena itu lebih banyak digunakan untuk mendapatkan hasil tertentu.
    Selain pencahayaan, ada komposisi, titik pandang dan momen. Ketiga hal berikut yang lebih banyak menuntut kreativitas ketika mengambil sebuah gambar. Karena cahaya pada dasarnya adalah sifatnya tetap.
    Untuk warna, putih adalah warna dasar yang paling baik untuk menyerap warna lainnya, sedangkan hitam sebaliknya, karena cahaya membangun karakter.
    Lalu bagaimana agar hasil pemotretan dengan kamera ponsel bisa mendapatkan hasil yang baik? Ketika kamera yang digunakan kapabilitasnya minim semacam ponsel, maka tetap bisa berkreasi di tiga unsur selain pencahayaan, komposisi, titik pandang dan momen, bisa diatur melalui pengaturan di ponsel mengenai ketajaman, cahaya dan zoom.
    “Kamera ponsel paling bagus adalah pada jenis ponsel Sony Ericsson dan Samsung,” ujar Pakar Fotografi UI Jusuf Kristianto.
    Bahkan rana atau kecepatan yang terbatas dapat disiasati dengan berbagai tips. Pengambilan bisa dilakukan dengan mendekat ke subyek. Memotret dalam jarak jauh menggunakan kamera ponsel sulit karena diafragmanya terbatas dan sudut pandangnya tidak bisa lebar, maka mencari celah terbaik lebih mendekat ke obyek foto.
    Mengawasi goyangan kamera juga penting. Seringkali tangan pengguna bergoyang ketika mengambil sebuah gambar, maka dari itu harus dibiasakan agar tangan tegap karena tidak ada tripod. Penggunaan dua tangan juga disarankan ketika mengambil sebuah gambar.
    Latar depan dan belakang foto juga perlu diperhatikan. Penempatan obyek foto sebaiknya memperhatikan latar depan dan belakang, warna apa dan siluetnya. Jika ingin fokus kepada obyek manusia atau wajah maka tekan setengah tombol capture, tarik kamera ke belakang sedikit lalu tekan sepenuhnya.
    Hindari memotret ke matahari. Matahari sebagai sumber cahaya tentu saja akan sangat sulit ketika pengguna akan mengambil gambar berlawanan dengan arah sinar matahari, usahakan mengikuti arah datangnya cahaya matahari. Gunakan autofokus dan night-mode jika ingin mengambil gambar di malam hari.
    Aturan sepertiga. Dalam sebuah foto sebenarnya ada bidang-bidang tertentu yang bisa memberikan warna dan komposisi lain hasil sebuah foto. Tidak harus selalu di tengah, melainkan ada bidang lain yang melintang atau titik tertentu bergantung obyek yang bisa memberikan seni dalam sebuah foto.

    Taken From :


  • http://www.inilah.com/